Edward Kamaleng SH mendampingi Kamaruddin |
JMRN-Batam | Nasib apes mungkin memang sedang menghampiri Goplas Boy Situmeang. Pemuda 24 tahun ini bekerja sebagai Juru Parkir di Kawasan Sei Panas, tepatnya dekat Supermarket SL.
Pada malam Natal ( 25/12 ) kemaren, sekitar jam 20.00 WIB Goplas hanya berniat menertibkan Parkir. Salah satunya yang hendak ditertibkan adalah motor yang dikendarai sebut saja ER yang entah kenapa sengaja dilintangkan ER ditengah jalan. Saat diminta Goplas parkir di pinggir, ER justru mengamuk dan menghadiahi Goplas pukulan tinju. Goplas, reflek membalas. Seterusnya, ER mengamuk dan malah menghajar motor yang sedang parkir milik Theo, sampai penyok tangkinya.
Theo kebetulan kenal dengan ER dan abangnya. Theo segera menelpon abang ER dan menceritakan kejadian yang merugikannya itu. Abang ER segera datang dan meminta ER untuk pulang. Theo diberi Rp 700.000 untuk ganti kerusakan motor oleh Abang dari ER.
ER pun balik kanan. Tapi tidak lama, sejam kemudian ER datang membawa pasukan yang mengendarai 3 ( tiga ) unit Sepeda Motor dan sebuah mobil. Goplas pun dihajar dan dikeroyok oleh gerombolan preman ER ini.
Iqbal dan Kamaruddin yang kebetulan lewat berusaha melerai karena tidak tega melihat Goplas diperlakukan seperti binatang oleh gerombolan ER. Bukannya berhasil melerai, leher Iqbal justru diputar seperti ayam dan dibanting ke aspal. Sementara Kamaruddin dihantam sekeras-kerasnya dengan mempergunakan Helm sampai gigi depannya bercopotan.
Iqbal dan Kamaruddin yang kebetulan lewat berusaha melerai karena tidak tega melihat Goplas diperlakukan seperti binatang oleh gerombolan ER. Bukannya berhasil melerai, leher Iqbal justru diputar seperti ayam dan dibanting ke aspal. Sementara Kamaruddin dihantam sekeras-kerasnya dengan mempergunakan Helm sampai gigi depannya bercopotan.
Belum puas, gerombolan ER memasukkan Goplas ke mobil dan kembali dipermak sedemikian rupa. Mungkin ER berpikiran Goplas ini celana levis boleh dipermak-permak.
Goplas, Jukir korban preman ER |
Kabarnya, Goplas dibuang seperti membuang anak kucing di terowongan Pelita. Setelah itu, entah bagaimana ceritanya Goplas kemudian sudah berada di RS. Budi Kemuliaan.
Kamaruddin, yang kebetulan kenal dengan pengacara kondang Edward Kamaleng S.H segera menghubungi Edward. Ditemani Edward, malam itu juga Kamaruddin membuat laporan ke Polresta Barelang dan diterima dengan nomor laporan STTP/ 1289 / XII / 2018 / SPKT - Resta Brlng.
Namun menurut Edward, sampai berita ini diturunkan Polisi belum bergerak menangkap gerombolan preman sadis ER cs ini. " Biasanya, kalau kasus begini Polisi selalu cepat menggulung gerombolan preman. Tapi untuk kasus Kamaruddin ini, entah kenapa kok malah terkesan sangat lambat." Tutur Edward.
Kondisi korban sendiri menurut Edward sangat mengenaskan. " Goplas sudah sadar tapi hilang ingatan. Iqbal lehernya belum bisa kembali lurus. Kamaruddin rahangnya retak dan giginya copot dua biji. Ini sudah mengarah ke upaya pembunuhan dan sangat meresahkan. Saya minta polisi segera bertindak, sebelum jatuh lagi korban lain. " tegas Edward sembari menutup pembicaraan. ( red )
Komentar Anda
0 comments:
Terima kasih atas kunjungan Saudara ke laman berita Jaringan Media Radio Nasinal