RADIO NASIONAL - Sudah menjadi tradisi ketika liburan Natal menjelang tahun baru di Indonesia, Pulau Bali menjadi tujuan utama wisatawan untuk menghabiskan liburan. Meski di Indonesia ada banyak lokasi dan objek wisata yang menarik, tapi tampaknya Pulau Bali masih menjadi favorit liburan kali ini. Melihat okupansi hotel di Bali yang meningkat hingga 80% pada liburan akhir tahun ini.
Hal ini tentu dikarenakan Pulau Bali merupakan pusat wisata yang lengkap di Indonesia. Meski Bali dikenal luas hingga ke manca negara berkat keindahan pantainya, tapi Bali juga memiliki banyak sekali tempat wisata yang tentunya sangat cocok digunakan untuk berlibur bersama keluarga.
Mulai dari wisata pantai yang mempesona, sebut saja Pantai Kuta, Pantai Sanur, Tanah Lot hingga Pantai baru-baru ini sedang naik daun, yaitu Pantai Pandawa. Selain terdapat pantai yang bisa digunakan untuk berlibur, wisatawan juga bisa mengunjungi beberapa wisata alam lainnya seperti danau dan rafting di sepanjang sungai yang terdapat di Singaraja. Bali juga memiliki banyak objek wisata keluarga seperti Bali Zoo dan Krisna Land yang bisa dikunjungi bersama dengan keluarga.
Sehingga tidak salah kan, jika nilai okupansi hotel di Bali menjelang libur akhir tahun 2017 mencapai 80 persen.
Okupansi hotel merupakan keterisian kamar hotel yang berada di daerah Pulau Bali. Terutama hotel yang berlokasi di pusat kota dan pusat hiburan. Seperti hotel yang berada di sekitar Pantai Kuta dan Nusa Dua Bali yang menjadi favorit banyak wisatawan. Karena di sana merupakan salah satu pusat hiburan dan wisata yang ada di Bali. Sehingga tidak salah jika membuat daerah tersebut memiliki banyak sekali resor mau pun hotel yang hadir guna memenuhi kebutuhan wisatawan selama berlibur di Bali.
Tapi menurut Ricky Putra yang merupakan Chairman Bali Hotel’s Association mengungkapkan bahwa angka ini naik dibanding dengan liburan menjelang Natal dan Tahun Baru di tahun 2016 lalu, dimana angka okupansi hotel di Bali mencapai 75%.
Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi para pelaku bisnis wisata dan hotel di Bali. Pasalnya mereka khawatir angka wisatawan yang mengunjungi Bali akan menurun drastis setelah meletusnya Gunung Agung. Tapi ternyata hal tersebut tidak membuat anemo wisatawan berkurang untuk mengunjungi Pulau yang berjuluk Pulau Dewata ini.
Ricky Putra pun membeberkan fakta, bahwa hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa pelaku bisnis wisata dan perhotelan yang tidak menaikkan tarif hotel mereka seperti beberapa tahun silam, setiap liburan panjang tahun baru. Harga hotel dan tempat wisata di Bali dinaikkan sesuai dengan ketentuan.
Tapi kali ini, banyak hotel yang tidak memberlakukan tarif baru atau tarif tambahan pada wisatawan untuk mengingap di hotel mereka, para pengelola hotel tetap memberikan tarif yang sama. Hal ini tentu saja dilakukan untuk memperbaiki perekonomia dengan mengembalikan jumlah wisatawan di Bali yang sempat terus menurun setiap tahunnya.
Sehingga dimaksudkan cara ini mampu membatu perekonomian di Bali yang terus menerus dihantam masalah seperti meletusnya Gunung Agung hingga berkurangnya angka wisatawan yang berkunjung di Bali.
Melihat nilai okupansi hotel yang meningkat paling tidak 10% dari tahun lalu, membawa angin segar bagi perekonomian di Bali, khususnya yang bergantung dengan sektor Pariwisata. Berencana liburan ke Bali akhir tahun ini?
REDAKSI | ***
Okupansi Hotel di Bali Meningkat 80 Persen
Nilai okupansi hotel di Bali menjelang libur akhir tahun lalu mencapai 80 persen
Komentar Anda
0 comments:
Terima kasih atas kunjungan Saudara ke laman berita Jaringan Media Radio Nasinal