Nunukan, JMRN - Pemerintah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara memberikan kemudahan untuk mengajukan pinjaman kepada bank daerah bagi kontraktor yang belum menerima pembayaran pekerjaan yang telah mereka selesaikan.
Tahun 2017 dengan alasan anggaran defisit pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan kesulitan melunasi pembayaran sejumlah pekerjaan proyek. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nunukan Muhammad Sufyang mengatakan, pemrintah daerah memberi kemudahan dengan memberikan surat leterangan kemudahan kredit kepada kontraktor untuk menutup biaya pengerjaan proyek yang telah mereka selesaikan pengerjaannya.
“Saya memberikan keterangan keterangannya itu bahwa proyek ini memang ada, angka sekian. Karena kan kontraktor kasihan banyak pinjaman diluar itu, membantu dan sbagainya,”ujarnya Jumat (12/01).
Sofyang menambahkan, pemerintah daerah Nunukan saat ini masih memiliki hutang kepada kontraktor sebesar Rp 40 milyar rupiah dari total Rp 50 milyar anggaran untuk pembangunan infrasruktur tahun 2018.
Pengembalian hutang kontraktor kepada bank akan dilakukan setelah pemerintah daerah mendapat transfer dari pemerintah pusat. Bunga pinjaman yang ditetapkan oleh bank menurut Sofyang juga tidak berbeda dari pinjaman jenis lainnya yaitu sebesar 15 persen pertahun.
“Itu 15 persen kalau tidak salah pertahun, sekitar 1,2 satu bulan. Pihak ketiga yang bayar bunganya. Kalau nanti kita ada uang kita cairkan ya nanti bank yang potong itu sesuai dengan pinjamannya,” katanya berencana.
Sebelumnya pemerintah daerah Kabupaten Nunukan kesulitan membayar pengerjaan proyek tahun 2017 yang dikerjakan oleh kontraktor. Dari total nilai pengerjaan sebesar 55 milyar rupiah, pemerintah daerah baru mamapu membayar 15 milyar rupiah. Puluhan kontraktor ngeluruk ke kantor Bupati
Nunukan pada pertengahan Desember 2017 menuntut proyek yang mereka kerjakan dibayar tahun itu juga.
Mereka beralasan pembayaran tersebut untukmenutup hutang yang mereka ambil untuk membiayai proyek yang mereka kerjakan. Beralasan defisit keuangan membuat pemerintah daerah menjanjikan pembayaran pada tahun 2018.
AWAN SENJA | @JMRN Nunukan
EDITOR : MUHAMMAD JIBRAN
Tahun 2017 dengan alasan anggaran defisit pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan kesulitan melunasi pembayaran sejumlah pekerjaan proyek. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nunukan Muhammad Sufyang mengatakan, pemrintah daerah memberi kemudahan dengan memberikan surat leterangan kemudahan kredit kepada kontraktor untuk menutup biaya pengerjaan proyek yang telah mereka selesaikan pengerjaannya.
“Saya memberikan keterangan keterangannya itu bahwa proyek ini memang ada, angka sekian. Karena kan kontraktor kasihan banyak pinjaman diluar itu, membantu dan sbagainya,”ujarnya Jumat (12/01).
Sofyang menambahkan, pemerintah daerah Nunukan saat ini masih memiliki hutang kepada kontraktor sebesar Rp 40 milyar rupiah dari total Rp 50 milyar anggaran untuk pembangunan infrasruktur tahun 2018.
Pengembalian hutang kontraktor kepada bank akan dilakukan setelah pemerintah daerah mendapat transfer dari pemerintah pusat. Bunga pinjaman yang ditetapkan oleh bank menurut Sofyang juga tidak berbeda dari pinjaman jenis lainnya yaitu sebesar 15 persen pertahun.
“Itu 15 persen kalau tidak salah pertahun, sekitar 1,2 satu bulan. Pihak ketiga yang bayar bunganya. Kalau nanti kita ada uang kita cairkan ya nanti bank yang potong itu sesuai dengan pinjamannya,” katanya berencana.
Sebelumnya pemerintah daerah Kabupaten Nunukan kesulitan membayar pengerjaan proyek tahun 2017 yang dikerjakan oleh kontraktor. Dari total nilai pengerjaan sebesar 55 milyar rupiah, pemerintah daerah baru mamapu membayar 15 milyar rupiah. Puluhan kontraktor ngeluruk ke kantor Bupati
Nunukan pada pertengahan Desember 2017 menuntut proyek yang mereka kerjakan dibayar tahun itu juga.
Mereka beralasan pembayaran tersebut untukmenutup hutang yang mereka ambil untuk membiayai proyek yang mereka kerjakan. Beralasan defisit keuangan membuat pemerintah daerah menjanjikan pembayaran pada tahun 2018.
AWAN SENJA | @JMRN Nunukan
EDITOR : MUHAMMAD JIBRAN
Komentar Anda
0 comments:
Terima kasih atas kunjungan Saudara ke laman berita Jaringan Media Radio Nasinal