Tanjungpinang, RN - Kepala bidang pembinaan pendidikan khusus (PPK), Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Mardiana tiba-tiba terjatuh dan tak sadarkan diri, depan sekelompok mahasiswa yang tengah melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Senin (18/12) seperti dilansir laman berita Kejora News.
Pendemo yang merupakan aliansi dari berbagai kelompok seperti Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang-Bintan dan Aliansi Peduli Bea Siswa tadi menuntut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Drs. Arifin Nasir segera tanggapi masalah transparansi dan kejelasan proses penerimaan bea siswa.
Aksi demo pun kian memanas, antara mahasiswa dan polisi yang mengamankan, beberapa mahasiswa dan polisi mengalami luka atas unjuk rasa ini.
Kordinator aksi demo, Samsudin mengancam akan bangun Posko di depan kantor di depan dinas pendidikan Kepri dan akan bermalam di depan halaman kantor.
" Kami ingin segera ditanggapai, kalau tidak kami akan bangun Posko didepan kantor dan akan menunggu sampai malam," katanya menegaskan.
Selang beberapa menit kemudian, disaat situasi unjuk rasa masih memanas, terdengar informasi dari pihak kepolisian bahwa Kepala Bidang Pendidikan Khusus (PKK) Mardiana meninggal dunia.
Walaupun awalnya sempat simpang siur tentang keadaan wanita ini.
Namun, tidak lama setelah itu, sejumlah pegawai Disdik Kepri memastikan Mardiana sudah meninggal dunia.
Karena mendengar informasi duka ini, para mahasiswa langsung membubarkan aksi demo.
REDAKSI | SUMBER: KEJORA NEWS
EDITOR : ANDRI ARIANTO
EDITOR : ANDRI ARIANTO
Komentar Anda